"Selamat Datang di Blog SD NEGERI 1 SIDANEGARA KECAMATAN KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA" "MARI KITA TETAP SEMANGAT UNTUK MAJU DAN BERKEMBANG DALAM MEMBUKA JENDELA DUNIA""JANGAN PERNAH MENYERAH" "DENGAN USAHA SUNGGUH SUNGGUH KITA BISA" "SELAMAT BERKARYA !!!!"

Jumat, 13 Desember 2013

SENI MEMIMPIN BAGI KEPALA SEKOLAH

SENI MEMIMPIN BAGI KEPALA SEKOLAH Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas pokok meliputi kepala sekolah sebagai Edukator, Menejer,Administrator,Supervisor,Leadership.Inovator dan Motivator. Dari ke tujuh tupoksi kepala sekolah tersebut, semuanya saling mengkait anatara tugas yang satu dengan tugas yang lainnya.Ketujuh tugas tetrsebut semuanya mempunyai peran dan bobot yang sama, artinya tidak ada satupun dari tugas tersebut yang dianggap tidak penting. Keberhasilan suatu sekolah, sangat ditentukan oleh gaya dan seni kepemimpinan kepala sekolah. gaya dan seni memimpin yang diterapkan oleh seorang kepala sekolah sangat signifikan terhadap keberhasilan sekolah, baik dari dimensi akademik, dimensi kinerja keluarga sekolah maupun dimensi-dimensi lainnya. Gaya Kepemimpinan Kepribadian pemimpin sangat mempengaruhi warna lingkungann kerjsanya, demikian pula kepribadian seorang kepala sekolah, tentu akan sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan di tempat tugasnya. Gaya kepemimpinan secara umum ada 4 (empat) macam yaitu : 1. Gaya Kepemimpinan Karismatis 2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis 3. Gaya Kepemimpinan Otoriter 4. Gaya Kepemimpinan Moralis GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji. GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. GAYA KEPEMIMPINAN MORALISl Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat. Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis. Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik. Tidak ada satupun baik jenis maupun tipe serta gaya kepemimpinan yang paling baik., Keberhasilan seorang kepala sekolah dalam kepemimpinannya, adalah bagamana ketepatan menerapkan seni memimpinnya. Seni memimpin sanagat dibutuhkan oleh semua pemimpin. Seni Memimpin Seni memimpin adalah kemampuan seorang dalam mengelola , mengkoordinir sekolahnya. Seorang Kepala sekolah dalma memimpin yang baik adalah dengan menerapkan seni kepemimpinan yang akomodatif,aspiratif,inovatif. Kepemimpinan yang yang dapat mengakomodir ketiga komponen tersebut adalah kepemimpinan yang mengadopsi seni kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Yaitu Sistim Among. Sistem Amongnya Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani Seni memimpin yang menggunkan system Among, adalah seni memimpin yang mengedepankan tiga hal utama yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha Adalah seni memimpin dengan pendekatan kepala sekolah di depan harus dapat member contoh, yaitu dengan mengedepankan Ketauladanan dari seorang sekolah. Seni kepemimpinan ini kepala sekolah harus benar-benar dapat memposisikan dirinya sebagai master dan tauladan dari segala bentuk pelaksanaan tugas maupun perilaku.. Keteladanan yang dapat dilakukan oleh seorang kepala sekolah kepada seluruh kelurga sekolah adalah Disiplin kerja, disiplin adminiostrasi, disiplin waktu, dan berperilaku terpuji. Tugas pokok kepala sekolah yang dapat dijadikan tauladan adalah meliputi kepala sekolah sebagai Edukator, Manager dan Leader. Ing Madya Mangun Karsa Adalah seni memimpin bagi kepala sekolah yang mengedepankan Pendekatan pembauran (teknik partisipan). Kepala sekolah dalam kepemimpinan ini dalam tugasnya berbaur , menyatu dengan rekan kerja sejawatnya serta selalu memotifasi rekan kerjanya agar tumbuh semangat dan minat kerja yang tinggi serta mampu berekspresi dan berinovasi dalam mengoptimalkan kinerjanya. Perilaku kepala sekolah yang menerapkan seni memimpin ini adalah selalu memberikan dorongan, motivasi, pengakuan hasil kerja rekan kerjanya, memberikan penghargaan dan senantiasa memberikan kesempatan para rekan kerjanya untuk meningkatkan profesionalitas etos kerja. Tut Wuri Hamdayani Pada seni kepemimpinan kepala sekolah yang menerapkan pendekatan Tut wuri handayani adalah kepemimpinan kepala sekolah yang senantiasa memposisikan dirinya sebagai orang tua berada di barisan belakang mitra kerjanya. Dengan keberadaannya di belakang itu berfungsi sebagai pemberi dorongan dan kekuatan mitra kerjanya, sehingga para mitra kerjanya akan merasa aman, merasa terlindungi, sehingga akan tumbuh semangat dan kemaun kinerja baru. Seni kepemimpionan yang menggunakan pendekatan Tut wuri handayani sanagat tepat diapdukan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai Leadership, Inofatro dan Motifator. Tiada gading yang terak, tentu, dari uraian penulis tentang seni memimpin bagi kepal sekolah bukan merupakan suatu yang terbaik, tapi juga bukan merupakan terjelek. Tulisan ini merupakan sumbangan pemikiran penulis yang diharapkan dapat dijadikan referensi bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin/leader di sekolahnya. Penulis : Sutarko,S.Pd Guru dan kepala SDN. 1 Sidanegara, UPT Dinas pendidikan Kec. Kaligondang, Purbalingga, Praktisi pendidikan Inklusi, Pengurus Kwarcab Gerakan pramuka Kabupaten Purbalingga, Pengurus Forum Komunikasi Media tradisional kabupaten Purbalingga dan pemerhati budaya dan tradisi Banyumasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar