"Selamat Datang di Blog SD NEGERI 1 SIDANEGARA KECAMATAN KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA" "MARI KITA TETAP SEMANGAT UNTUK MAJU DAN BERKEMBANG DALAM MEMBUKA JENDELA DUNIA""JANGAN PERNAH MENYERAH" "DENGAN USAHA SUNGGUH SUNGGUH KITA BISA" "SELAMAT BERKARYA !!!!"

Jumat, 13 Desember 2013

MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI TEMBANG EDUKASI

TEMBANG EDUKASI MEDIA HANDAL PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA Semenjak dicanangkannya pendidikan karakter dan diberlakukannya di semua Satuan pendidikan, sampai saat ini hasilnya belum menunjukan hasil yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan masih banyaknya para peserta didik yang melakukan atau terlibat perilaku yang bertentangan dengan ketentuan atau aturan yang semestinya. Perkelaian, tawuran, tindakan anarkhis bahkan sampai pembunuhan yang dilakukan oleh peserta didik, semakin membuat kelabu akan keberhasilan pendidikan karakter di lingkungan satuan pendidikan atau sekolah keberhasilan pendidikan Karakiter siswa adalah merupakan dambaan bagi semua elemen masyarakat. Kenyataan dilapangan pendidikan karakter bagi siswa belum menunjukan hasil yang optimal. Belum berhasilnya pembangunan karakter siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh multi dimensi, baik dari dimensi siswa, guru maupun lingkungan. Guru memiliki tugas mendidik dan mengajar, bertitik tolak dari tugas tersebut, guru menjadi tumpuan harapan bagi masarakat akan keberhasilan pembangunan karakter bagi para peserta didiknya. Bukan berarti penulis tidak mengakui kenyataan di lapangan bagi guru yang telah melaksnakan proses pendidikan karakter bagi siswanya, tetapi masih banyak guru yang belum mengimplementasikan pendidikan karakter tersebut sevara implicit kedalam mata pelajaran. Berbagai factor yang mempengaruhi guru sehingga belum melaksnakannya secara optimal. Guru yang belum melaksanakan pendidikan karakter secara optimal bagi para siswanya karena guru itu belum memahami konsep, belum memiliki metode yang tepat. Kesenjangan antara harapan dan keadaan yang sesungguhnya sungguh sangat memprihatinkan. Maka penulis melalui rubric ini menyajikan cara yang menarik, mudah dan menyenangkan bagi siswa dalam membangun karakter yang diimplementasikan melalui proses pembelajaran, yaitu suatu pendekatan pembelajaran kolaborasi, pembelajaran kolaborasi adalah bentuk inovasi pembelajaran yang memadukan antara mata pelajaran dengan tembang-tembang edukasi. Tembang-tembang edukasi adalah tembang-tembang yang sairnya berisi pesan-pesan moral. Pesan moral pada tembang eduksi sangat lengkap, ada yang berisi pesan tentang keagungan tuhan, bakti pada orang tua, mencintai sesame, kerja keras, jujur, cinta alam dan masih banyak lagi. Berikut ini contoh tembang-tembang edukasi yang tepat untuk digunakan dalam kolaborasi penmbelajaran yang berfungsu sebagai media pembengunan karakter siswa. 1. Aku Cah Sekolah. Aku cah sekolah cilika mesthi gagah Ora tau wegah senajan krasa sayah Saben dina mlebu senajan ora sangu Nyuwun sangu pangestu bapak ibu Nilai nilai karakter yang tersirat pada tembang Edukasi tersebut di atas meliputi : Baris pertama mencerminkan keberanian,percaya diri, baris kedua mencerminkan sikap kerja keras dan sikap pantang menyerah, baris ketiga mencerminkan sikap rajin, disiplin, dan sikap bersahaja, sederhana, baris keempat mengisaratkan norma patuh dan taat pada orang tua, berbakti pada orang tua. 2. Pak Guru La kae pak guru rawuh ngasta buku Sajak mesem guyu priksa aku dho sinau Pak guru ko gagah mimpin bocah-bocah Sing sregep sekolah tahun ngarep bisa munggah Nilai-nilai karakter yang terkandung pada Tembang Edukasi yang kedua meliputi : baris pertaama nebcerminkan kebanggaan dan pengakuan kepada orang lain, baris kedua cerminan seorang guru yang peramah,sopan dan penuh keceriaan, baris ketiga mengamndung nilai-nilai keprofesionalan, tanggung jawab, berjiwa besar, sedangkan baris keempat mengandung nilai mulia mencerminkan kerja keras, tekun, rajin akan menghantar kesuksesan. 3. Pergi sekolah Oh ibu dan ayah selamat pagi Ku pergi sekolah sampai kan nanti Selamat belajar nak penuh semangat Rajinlah selalu tentu kau dapat Hormati gurumu sayanagi teman Itulah tandanya kau murid budiman. Nilai-nilai karakter yang tersirat pada tembang edukasi yang ketiga meliputi : Baris pertama mencerminkan kepatuhan dan pengakuan keberadaan orang tua, baris kedua mengandung nilai kesetiaan, cinta dan ketulusan seorang anak, baris ketiga mengandung nilai karakter doa orang tua dan motivasi pada anakanya, baris keemapat cerminan pesan mulia tentang sopan santun dan peradaban luhur dan bari keempat merupakan amanat luhur menghormati yang lebih tua dan menyayangi sesame, baris kelima symbol pribadi yang berbudi luhur dan beraklak mulia. 4. Kasih Ibu Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia. Tembang kasih ibu mengandung pesan moral dan keteladanan budi luhur yang meliputi : Baris pertama mencerminkan kasih sayang orang tua kepada anak, baris kedua, gambaran kasih sayang orang tua bersifat abadi, baris ketiga adalah cerminan ketulusan dan tanpa pamrih, baris keempat tauladan ketulus iklasan. 5. Pocung Ngelmu iku Kalakone kanthi laku Lekase lawan kas Tegese kas nyantosani Setya budya pangakese dur angkara Sedangkan tembang Pocung tersebut di atas, juga mengandung pesan moral , tauladhan, bimbingan dan ajakan perilaku terpuji. Sebagaimana tersirat pada baris pertama ilmu merupakan kebutuhan utama bagi setiap mausia, baris kedua, mengamanatkan bahwa ilmu akan bermanfaat apabila diimplementasikan pada bentuk perbuatan, tingkah laku yang nyata, Bris ketiga menanadaskan bahwa ilmu adalah sesuatu yang menjadi sumber kekuatan, baris keempat mencerminkan ilmu membuat seseorang menjadi sentausa kokoh dan percaya diri, dan baris kelima menanamkan nilai kebaikan dan kejujuran dapat mengalahkan segala bentuk kejahatan. Dari kelima contoh tembang Edukasi diatas, semuanya mengandung pesan moral dan makna yang sangat luhur . Maka sangatlah tepat bagi para guru, tembang-tembang Edukasi tersebut digunakan sebagai media pendidikan dan pembentukan karakter bagi peserta didiknya. Teknik Penggunaan. Tembang-tembang Edukasi yang sarat akan pesan Moral dan keteladanan seyogyanya digunakan dalam proses pembelajaran dengan tepat. Tembang –tembang Edukasi dapat disajikan pada tahap Apersepsi, Tanap Inti dan pada penutup proses pembelajaran. Tembang –tembang Edukasi disajikan pada tahap Apersepsi, manakala guru ingin menciptakan suasana kelas dan siswa menjadi cair, familier dan antusias untuk belajar. Pada tahap apersepsi, tembang edukasi sanagat berperan besar sebagai sarana pembentukan karkter siswa, karena pada tahapan ini segenap siswa dalam keadaan sempurna baik energy, minat dan stamina, sehingga nilai-nilai karakter yang terkandung didalamnya akan dengan sempurna di serapnya. Guru menyajikan tembang-tembang Edukasi pada tahap inti pembelajaran, guru berarti jeli dalam mengemas proses pembelajaran. Biasanaya pada tahapan inti proses pembelajaran, minat, semangat, enegi siswa sudah menurun. Maka sajian tembang Edukasi yang disajikannya, tentunya memilih tembang Edukasi yang semangat, rancak dan menarik. Diharapakan sajian tembang Edukasi pada tahapan Inti pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat, minat dan berfungsi sebagai relaksasi bagi para siswa. Dengan demikian tembang edukasi akan berfungsi ganda sebagai relaksasi juga sebagai media penanaman nilai-nilai karakter. Tembang – tembang edukasi juga sangat tepat disajikan pada akhir pembelajaran, pada tahap ini biasanya siswa sudah merasa bebas, segar, semanagat karena akan pulang. Pada saat yang seperti itulah makna dan nilai-nilai karakter yang terkandung didalam tembang edukasi yang disajikan akan dapat terserap dengan optimal. Agar nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam tembang edukasi dapat terserap , tumbuh, berkembang dan terpatri pada jiwa dan raga siswa, maka guru setelah menyajikan tembang wajib menerangkan nilai-nilai karakter yang terkandung didalamnya. Langkah berikutnya, setelah siswa memahami kandungan nilai karakternya, guru kemudian mendoktrinasi dan menghipnotis siswanya dengan cara yang menarik, menyenangkan, sehingga seluruh siswa akan terinspirasi selanjutnya akan meneladani, melakukan budi pekerti yang luhur dan mempublikasikannya pada orang lain. Itu adalah upaya guru untuk menumbuhkan Jiwa dan semanagat yang selalu berlandaskan Pancasila secara Intrinsik, sedangakan secara ekstrinsik untuk menumbuhkan jiwa dan semanagat serta perilaku terpuji, secara kelembagaan perlu menerapkan tata tertib dan sangsi secara manusiawi dan normative. Kita yakin bahwa tembang-tembang Edukasi adalah media handal untuk membangun Krakter siswa. Hanya dengan niat yang tulus dan kerja keras tanpa pamrih yang dapat menghantar kesuksesan kita semua. Marilah seluruh guru senagai pendidik sepenuh hati kita lakukan dengan wujud nyata membangun karakter siswa melalui tembang- tembang edukasi. Omong kosong karakter siswa akan terbentuk apabila hanya gembar-gembor secata teori saja, tapi yakin pada saatnya nanti karakter siswa akan terbentuk melalalui media handal tembang Edikasi dari hasil kerja nyata para guru yang terhormat. Iklas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana Penulis : Sutarko,S.Pd ( Guru dan Kepala SDN 1 Sidanegara UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kaligondang, Praktisi Sekolah Inklusi

1 komentar:

  1. assalamualaikum, mohon maaf pak mau bertanya apakah aplikasi tembang edukasi masih diterapkan di sd n 1 sidanegara ? terimakasih

    BalasHapus